Apple mengumuman penggunaan ARM di MAC OS. (dok. internet)

Posisi platform x86 di era modern nampaknya tengah berada di persimpangan jalan. x86 sendiri merupakan arsitektur yang digunakan oleh Intel dan AMD untuk mendesain prosesor mereka. Platform ini terkenal akan performanya yang gahar, namun dengan konsekuensi haus akan daya listrik. Hal tersebut, bertolak belakang dengan arsitektur ARM yang sering kita jumpai di smartphone. Walau secara performa di bawah x86, namun arsitektur ini tak haus akan daya listrik.

Platform x86 telah lama menjadi satu-satunya platform yang bisa memuaskan kebutuhan professional user yang memang menggunakan komputer untuk bekerja, namun hal tersebut mungkin tinggal masa lalu, setidaknya begitulah pendapat Apple dalam WWDC 2020, 22 Juni lalu. Produsen iPhone ini mengumumkan bahwa mulai tahun depan lini komputer mereka tak lagi menggunakan prosessor dari Intel, namun mereka akan menggunakan prosesor, atau lebih tepatnya SoC (System on Chip) buatan sendiri yang berbasis arsitektur ARM, sepeti yang telah mereka gunakan di iPhone dan iPad.

Hal yang ingin dicapai Apple lewat ARM di MAC OS. (dok. internet)

Hal ini sangatlah menarik, di mana Apple mengatakan telah memiliki OS yang telah berjalan native di platform ARM. Selain OS, aplikasi pihak pertama dari Apple, mulai dari kelas new user seperti kalender, dan garage band, hingga kelas professional seperti Final Cut Pro, Logic Pro serta XCode telah berjalan secara native di Mac OS berbasis ARM.

Apple sendiri telah bekerja sama dengan Microsoft dan Adobe untuk membuat Office serta Adobe Creative Cloud berjalan native di platform ARM. Selain aplikasi desktop semua aplikasi iPhone dan iPad juga dapat dijalankan secara native di MAC OS.

Dengan segala pengumuman ini, sulit rasanya tidak menaruh harapan positif kepada Apple. Namun demikian, jika kita tengok kegagalan dari Surface Pro X buatan Microsoft yang juga berbasis ARM, sepak terjang ARM di ranah notebook dan PC memang masih perlu pembuktian.

Terlepas dari hal itu, penggunaan ARM tentulah memiliki banyak hal positif, terutama di platform notebook, mulai dari desain yang bisa lebih tipis, tak perlu lagi kipas, daya baterai yang maksimal dan lain sebagainya. Tinggal kita lihat saja seberapa optimalkan nantinya aplaiksi desktop berjalan di platform ARM.

Bagaimana menurut pembaca sendiri? Apakah transisi Apple akan berhasil ataukah justru berakhir mengenaskan layaknya Surface Pro X?

Comments