Ilustrasi Projek xCloud. (dok. internet)

Apakah masa depan industri game ada di cloud? Pertanyaan itu seringkali menjadi perbincangan dewasa ini. Hal itu tidaklah mengherankan, mengingat bahwa raksasa-raksasa teknologi saat ini saling kejar mengejar guna menjadi yang pertama menguasai pasar cloud gaming yang masih hijau. Mulai dari Sony dengan Playstation Now, Google dengan Stadia dan tentu saja yang paling terdengar gaungnya adalah Microsoft dengan layanan xCloud-nya.

Hal-hal di atas, memicu pertanyaan lainnya. Apakah konsol akan mati? Karena tentu saja dengan kemudahan akses berbagai game via gadget apapun membuat konsol secara otomatis menjadi tidak relevan. Dalam Barclays 2020 Global Technology, Media and Telecommunications Conference, Xbox Chief Financial Officer Tim Stuart mengatakan bahwa bagi Microsoft Xbox bukanlah produk utama, namun lebih sebagai potongan puzzle yang akan mempermudah strategi Microsoft dalam mempopulerkan projek xCloud.

“Saya rasa beberapa tahun ini kami seringkali mengatakan bahwa konsol akan punah, namun demikian kenyataannya konsol akan menjadi pondasi bagi strategi kami ke depan. Konsol memiliki 3000 game lebih yang tentu saja dengan infrastruktur yang semakin berkembang dapat kami pindahkan ke data center sehingga dapat diakses oleh gamer menggunakan gadget apapun. Memiliki galeri serta komunitas game semasif itu menjadikan konsol merupakan bagian yang amat penting bagi strategi kami ke depan.”

Bisa dikatakan bahwa berbeda dengan Sony yang menjadikan PS 5 sebagai produk utama. Xbox sendiri nampaknya lebih digunakan untuk mencipatakan komunitas, yang jika masyarakat dan infrastruktur untuk cloud gaming sudah memadai tentu komunitas itu sedikit demi sedikit diharapkan akan berpindah ke xCloud.

Bagaimana menurut pembaca sekalian? Apakah strategi Microsoft akan berhasil? Akankah Xbox akan punah?

Comments